"Eksekusi mati Amrozi cs.." Pernyataan ini tentu sering kita dengar di TV, koran atau majalah, berita radio , dsb. Pernyataan tersebut muncul lantaran hari eksekusi yang dinanti-nantikan oleh masyarakat, khususnya para korban Bom Bali, tak kunjung tiba. Memang sungguh menyakitkan, melihat orang-orang yang telah membuat orang-orang terdekat kita menjadi luka atau cacat seumur hidup dan bahkan meninggal, masih belum di eksekusi, sering muncul di media, dan bahkan masih bisa tertawa dan merasa benar, seolah-0lah apa yang dilakukannya itu merupakan tindakan heroik yang terpuji. Mungkin itu menjadi salah satu penyebab mengapa masyrakat begitu kesal karena hari eksekusi yang harusnya sudah dilakukan sejak dulu terus menerus di undur.
Kita tentu tahu, bahwa pemerintah juga tak mungkin sembarangan mengundur-undur hari eksekusi tersebut. Pasti ada beberapa alasan dan pertimbangan yang harus diutamakan, tentunya demi kepentingan rakyat dan demi persatuan dan kesatuan Indonesia kita ini. Nah, yamg mungkin menjadi pertanyaan adalah apa yang menyebabkan munculnya perimbangan-pertimbangan tersebut. Kita mungkin sudah melihat bahwa dari sekian banyak orang yang membenci tindakan Amrozi, ternyata masih ada orang yang mendukungnya dan menganggap tindakan pengeboman yang dilakukan oleh Amrozi cs sebagai tindakan heroik. Ya, ketika ditanya mengenai motifnya, Amrozi dan rekan-rekan pengebomannya mengaku bahwa motif mereka melakukan tindakan tersebut adalah untuk berjihad melawan Amerika. Hal ini tentu menjadi dasar bagi beberapa kelompok ataupun kalangan masyarakat tertentu untuk mendukung aksi Amrozi cs tersebut. Mungkin, hal tersebut dikhawatirkan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya perpecahan di Indonesia. Selain itu, akhir-akhir ini sering terdengar munculnya ancaman pengeboman di berbagai tempat di Indonesia. Hal itu tentu sangat meresahkan masyarakat. Oleh karena itulah di butuhkan petimbangan dan persiapan yang matang dari pemerintah.
Memang, agresi militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap beberapa negara di timur tengah seperti Irak dan Afganistan sangat di tentang oleh dunia apalagi Indonesia. Masyarakat dari segala penjuru Indonesia, baik agama apapun itu, sangat membenci tindakan arogan Amerika tesebut. Akan tetapi tindakan pengeboman yang dilakukan untuk menentang tindakan Amerika tersebut juga bukanlah merupakan tindakan yang tepat, apalagi penegeboman tersebut di lakukan di negara sendiri yaitu Indonesia, yang bisa dibilang tidak ada hubungan dengan perang Amerika tersebut. Akibatnya penduduk Indonesia sendiri yang menjadi korban. Adapun orang-orang asing yang menjadi korban pengeboman tersebut bukanlah seluruhnya orang Amerika. Kalaupun orang Amerika, sebagian besar dari mereka adalah penduduk sipil amerika yang tidak berhubungan dengan perang di Irak dan mungkin saja mereka juga menentang kebijakan Pemerintah Amerika tersebut. Hal ini tentu sangatlah tidak berpengaruh terhadap perang Amerika yang ada di Irak ataupun Afganistan. Selain itu, tindakan pengeboman tersebut membuat citra indonsia di mata dunia menjadi kurang baik akibat keluarnya isu bahwa Indonesia merupakan sarang teroris. Tentunya kita sebagai masyarakat Indonesia sangat tidak menginginkan negara kita "dicap" sebagai negara teroris.
Harus kita ingat, bahwa kita hidup dalam konteks negara yang memiliki hukum. Apapun alasannya, tindakan pengeboman yang menewaskan rakyat sipil merupakan tindakan Kriminal yang bertentangan dengan hukum di negara kita. Dan hal itu jelas harus ditindak dan diberi sanksi sesuai hukum yang berlaku. Hal ini mungkin bisa menjadi renungan kita, bahwa setiap permasalahan bahkan permasalahan Internasional, pasti ada cara yang paling tepat untuk menyelesaikannya. Bukan dengan tindakan sepihak yang dapat merugikan berbagai kalangan.Mungkin dengan tindakan diplomasi ataupun sejenisnya yang tidak berhubungan dengan kekerasan. Memang hal itu mungkin tidak mudah untuk dilakukan atau bahkan sudah di lakukan tapi belum membuahkan hasil. Akan tetapi, di situlah letak perjuangan kita untuk memperoleh perdamaian tanpa menimbulkan jatuhnya korban yang lebih banyak.
Saya sebagai blogger pemula mohon maaf sebesar-besarnya jika ada pernyataan-pernyataan saya yang kurang tepat ataupun kurang berkenan di hati para pembaca. Apa yang saya sampaikan adalah hal-hal yang saya tuangkan dari pikiran saya. Tentunya saran-saran dan masukan dari anda sangat saya harapkan. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Sabtu, 08 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
saya sebagai blogger pemula memaafkan kamu....
hehehe....
Saya juga hehehe...
Posting Komentar